Sebanyak 10.000 lowongan kerja sebagai tenaga kerja Indonesia sektor formal di luar negeri tersedia di bursa kerja Job Fair 2011. Bursa kerja itu diselenggarakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI selama 9-10 Desember di Blok M Plaza.
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat mengatakan, lowongan ini menjadi kesempatan bagi calon tenaga kerja profesional semi-skilled (semi terlatih). "Memang pemerintah mendorong tenaga kerja yang semi-skilled untuk diberangkatkan, sementara yang sektor informal penata laksana rumah tangga kita benahi habis-habisan," kata Jumhur saat ditemui usai acara pembukaan Job Fair 2011, Jumat, 9 Desember 2011.
Jumhur menjelaskan, ke depan pemerintah akan meningkatkan proporsi pengiriman TKI sektor formal ke luar negeri menjadi 50 persen di tahun 2014. Saat ini proporsi persentase perbandingan TKI sektor formal dengan TKI informal masih 40:60. "Ini jadi momentum mengalihkan TKI informal ke formal. Ke depannya penempatan PLRT akan terus dikurangi," tuturnya.
Mengenai perbedaan budaya antara tenaga kerja dengan negara penempatan, Jumhur menyatakan hal itu tidak mengkhawatirkan. Perbedaan budaya, katanya lagi, akan disikapi dengan cara pelatihan dan pemberian pengetahuan terhadap TKI sebelum berangkat. "Diselami perbedaan kulturnya, tidak dijadikan hambatan," jelas Jumhur.
Pengiriman TKI sektor formal ini, kata Jumhur, menjadi cara bagi pemerintah untuk mengurangi pengangguran di dalam negeri. Selain itu, acara ini juga digunakan untuk mencegah pengiriman TKI secara ilegal. "Selain memudahkan masyarakat mencari kerja, ini juga untuk mengurangi praktik percaloan TKI," ujarnya.
Beberapa negara penempatan antara lain Korea, Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Hongkong, dan Arab Saudi. Pekerjaan yang tersedia, yakni konstruksi, manufaktur, operator, kesehatan, pelaut, perawat, sopir, dan penjahit.
TEMPO.CO
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat mengatakan, lowongan ini menjadi kesempatan bagi calon tenaga kerja profesional semi-skilled (semi terlatih). "Memang pemerintah mendorong tenaga kerja yang semi-skilled untuk diberangkatkan, sementara yang sektor informal penata laksana rumah tangga kita benahi habis-habisan," kata Jumhur saat ditemui usai acara pembukaan Job Fair 2011, Jumat, 9 Desember 2011.
Jumhur menjelaskan, ke depan pemerintah akan meningkatkan proporsi pengiriman TKI sektor formal ke luar negeri menjadi 50 persen di tahun 2014. Saat ini proporsi persentase perbandingan TKI sektor formal dengan TKI informal masih 40:60. "Ini jadi momentum mengalihkan TKI informal ke formal. Ke depannya penempatan PLRT akan terus dikurangi," tuturnya.
Mengenai perbedaan budaya antara tenaga kerja dengan negara penempatan, Jumhur menyatakan hal itu tidak mengkhawatirkan. Perbedaan budaya, katanya lagi, akan disikapi dengan cara pelatihan dan pemberian pengetahuan terhadap TKI sebelum berangkat. "Diselami perbedaan kulturnya, tidak dijadikan hambatan," jelas Jumhur.
Pengiriman TKI sektor formal ini, kata Jumhur, menjadi cara bagi pemerintah untuk mengurangi pengangguran di dalam negeri. Selain itu, acara ini juga digunakan untuk mencegah pengiriman TKI secara ilegal. "Selain memudahkan masyarakat mencari kerja, ini juga untuk mengurangi praktik percaloan TKI," ujarnya.
Beberapa negara penempatan antara lain Korea, Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Hongkong, dan Arab Saudi. Pekerjaan yang tersedia, yakni konstruksi, manufaktur, operator, kesehatan, pelaut, perawat, sopir, dan penjahit.
TEMPO.CO
No comments:
Post a Comment